Pages

Jumat, 24 Februari 2012

Tips Menghilangkan Kantuk saat Belajar

(gambar google)
Bagi anda yang masih duduk di bangku sekolah ataupun kuliah pasti pernah merasakan kantuk saat belajar ataupun saat sedang mengikuti proses perkuliahan. Kali ini saya akan memberikan anda beberapa tips untuk menghindari rasa kantuk saat sedang belajar. Berikut adalah tips dan triknya.

1. Mengatur pola makan.

Makanlah makanan yang mudah dicerna agar suplay energi tidak telat. Jika makanan yang dimakan terlalu banyak mengandung serat maka energi tubuh akan habis untuk mencerna makanan tersebut dan membuat anda merasa ngantuk saat belajar.

2. Bayangkan hasil dari kegiatan bekerja atau belajar itu.

Dengan demikian emosi anda akan semakin terbakar untuk melakukan suatu pekerjaan dan jauh dari rasa kantuk.

3. Programlah pikiran bawah sadar Anda dengan cara self talk (bicara pada diri sendiri, membatin terus).

berbicara pada diri sendiri atau self talking yang harus dilakukan adalah “Saya tidak akan tidur waktu bekerja” atau “Saya selalu terjaga dalam belajar!”.lakukan lah secara sering sehingga akan memprogram alam bawah sadar anda untuk melawan ketika anda sedang merasa ngantuk.

4. Mengatur posisi duduk siap untuk bekerja atau belajar.

Posisi tubuh akan mempengaruhi rasa kantuk yang muncul. Usahakan tidak sambil tiduran dalam belajar atau menyandarkan kepala. Meskipun hal ini dibutuhkan ketika waktu senggang dalam belajar agar membuat tubuh rileks tetapi jika semua waktu belajar dilakukan dengan posisi tiduran maka yang terjadi adalah anda mengalami rasa kantuk lebih cepat.


5. Mematahkan Pola Kantuk.

Ketika pola kantuk sudah mulai terlihat. Misal menguap. Jangan langsung bersandar. Lawan lah dengan bergerak aktif sehingga gejala kantuk terpatahkan.

6. Yang juga cukup penting adalah : Tehnik mematahkan pola (pikir dan kebiasaan).

Sebab, hampir semua inovasi, penemuan baru, dan hal-hal yang berkaitan dengan kreativitas, diawali dengan keberanian “mematahkan” pola lama, dan mengantinya dengan pola baru. Adalah tidak mungkin ingin mendapatkan sesuatu yang baru, tetapi masih dengan cara (pola) pikir lama. Demikian halnya dengan pola kantuk yang pada akhirnya (hasilnya) tidur, maka sebelum kebablasan tidur, maka polanya harus diputus.
www.khoirulumam.com
Read More - Tips Menghilangkan Kantuk saat Belajar

Selasa, 21 Februari 2012

Jilatan Lidah Api Matahari


Lidah Api Raksasa

Sebuah lidah api raksasa menyembur dari Matahari pada 19 Januari 2012. Semburan itu melontarkan gelombang plasma yang memicu munculnya aurora atau cahaya indah di kawasan langit utara saat partikel tersebut tiba di bagian atas atmosfer Bumi.

Menurut para pengamat luar angkasa, letusan Matahari itu – dikenal juga dengan sebutan coronal mass ejection – terjadi sekitar pukul 16.00 GMT pada Kamis lalu. Partikel-partikel dari ledakan tersebut terlempar ke arah Bumi dengan kecepatan sekitar 1.000 kilometer per detik.

Kini, semburan itu telah menghantam medan magnet Bumi tepat pada pukul 06:17 GMT, 22 Januari 2012. Awalnya, dampak hantaman tersebut tidak terlalu kuat. Angin surya itu hanya menabrak dengan kecepatan sampai 400 kilometer per detik. Namun kemudian, aliran angin tersebut terus meningkat.

Sejumlah teleskop ruang angkasa termasuk Solar Dynamics Observatory (SDO) dan Solar Heliospheric Observatory (SOHO) milik NASA berhasil membuat foto dan merekam video letusan Matahari tersebut.
vivanews.com
Read More - Jilatan Lidah Api Matahari

Badai Matahari


Dampak Badai Matahari Bagi Bumi

Badai akibat letusan lidah api Matahari yang terjadi pekan lalu menghadirkan ‘pertunjukan’ yang sangat indah di kawasan belahan utara Bumi. Namun menurut sejumlah pakar, badai itu juga berdampak besar bagi planet kita.

Badai surya memaksa sejumlah perangkat, misalnya satelit transmisi, meningkatkan daya yang digunakan sebagai kompensasi atas gangguan elektrik. Selain itu, badai juga memaksa sejumlah pesawat terbang mengubah rute mereka akibat adanya interferensi radio di dekat kawasan Kutub Utara.

Dikutip dari CBS News, 2 Februari 2012, saat astronom mengamati badai Matahari terhebat dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah orang yang beruntung yang tinggal di kawasan belahan bumi Utara di latitude tinggi, mulai dari Kanada sampai negara-negara Skandinavia dapat melihat efek badai tersebut.

Di seluruh bagian atas Bumi, partikel-partikel surya yang bertumbukan dengan medan magnet planet Bumi telah memunculkan aurora borealis (atau disebut juga northern lights) yang sangat indah. Cahaya ini bisa dilihat dengan mata telanjang.

Meski begitu, tentunya badai Matahari hanya bisa dilihat menggunakan satelit. Dari pantauan kamera, sebuah letusan lidah api yang terjadi pada Minggu, 29 Januari lalu di permukaan Matahari telah melontarkan awan raksasa yang terdiri dari proton, elektron, dan partikel atom – hingga mencapai miliaran ton – ke arah Bumi dengan kecepatan 6,4 juta kilometer per jam.

“Badai radiasi ini bertahan lama. Fenomena seperti ini jarang muncul, tetapi saat terjadi, efeknya akan kita rasakan selama beberapa hari,” kata Douglas Beisecker, peneliti dari Space Weather Prediction Center, Colorado, Amerika Serikat.
Vivanews.com
Read More - Badai Matahari

6 Tanaman Tertua di dunia

Tanaman Tertua di dunia
Organisme paling tua di dunia didominasi spesies yang bisa bereproduksi secara aseksual. Hal ini membantu mereka menghindari mutasi dan parasit.

Berikut ini makhluk hidup yang dirangking berdasarkan umur paling tua, seperti dikutip dari laman Telegraph:


1. Posidonia oceanica


Rumput laut raksasa di Laut Mediterania menduduki peringkat pertama karena berumur 200.000 tahun. Dia berhasil menyalip tanaman Tansania yang selama ini diyakini sebagai yang tertua.
2. Lomatia tasmanica atau Raja Lomatia
Tanaman Tasmania ini diyakini sudah berumur 43.600 tahun. Tanaman ini memiliki daun yang mengkilap dan bunga berwarna merah jambu. Meski punya bunga, tapi tanaman ini tidak menghasilkan buah dan biji. Sejauh ini, hanya satu koloni spesies ini yang diketahui hidup di dunia liar.



3. Gaylussacia brachycera atau box huckleberry
Tanaman semak rendah asal Amerika Utara ini satu keluarga dengan blueberry dan tanaman huckleberry lainnya. Usia koloni tanaman ini bisa mencapai umur 13.000 tahun.
4. Larrea tridentata atau creosote bush
Tanaman ini banyak dijumpai di gurun di Amerika seperti Mojave, Sonoran, dan Chihuahuan. Umur tanaman ini bisa mencapai 11.000 tahun. Tanaman ini banyak dipakai untuk keperluan obat herbal.

5. Populus tremuloides atau quaking aspen

Pohon ini bisa tumbuh sampai ketinggian 25 meter. Tanaman ini berasal dari daerah dingin di Amerika Utara. Dia bisa berumur sampai 10.000 tahun.

6. Picea mariana atau black spruce

Tanaman sejenis cemara yang berasal dari bagian utara Amerika Utara. Tanaman ini bisa mencapai usia 1.800 tahun.

Read More - 6 Tanaman Tertua di dunia

Penyapu sampah Luar Angkasa



Satelit ini dirancang bisa menggenggam obyek, dan membawanya untuk terbakar di atmosfer.

Bumi saat ini dikelilingi jutaan sampah luar angkasa, dari seukuran bus kota hingga rongsokan kaleng. Sampah luar angkasa ini tidak hanya membahayakan bumi, sebab bisa jatuh kapan saja.

Tapi, sampah ini juga bisa membahayakan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang kini berada di orbit dalam. Sebab saat dua objek ini bertabrakan, maka akan pecah hingga ribuan keping. Tentu ini mengganggu operasional stasiun.

Untuk mengatasi masalah sampah angkasa ini, sejumlah ilmuwan dan teknisi Swiss menciptakan proyek CleanSpace One. Prototipe proyek satelit penyapu sampah angkasa ini pun dibuat dengan bentang panjang 30 cm, serta panjang dan tinggi 10 cm.

Satelit penyapu ini rencananya akan siap diluncurkan awal tahun 2015. Dengan demikian CleanSpace One dirancang untuk bertemu dan menghancurkan picosattelit (satelit mikro) milik Swiss lain, Tisat.

Saat tiba di tempat yang ditargetkan, satelit pembersih CleanSpace One akan membuka 'tangannya', menggenggam satelit sampah, dan membawanya agar terbakar bersama di atmosfer.

CleanSpace One didesain dan dibangun di Swiss Space Center, bagian dari Swiss Federal Institute for Technology di Lausenne (EPFL). Para ilmuwan itu saat ini sedang mengembangangkan sistem propulsi (kendali) elektrik yang memungkinkan CleanSpace One menggenggam sampah luar angkasa tersebut.

"Tantangan utama saat ini memang menyiapkan tangan robotik atau mekanisme persiapan yang memungkinkan menggenggam satelit Swiss (Tisat) itu," kata peneliti EPFL, Muriel Richard.

Jika ini berhasil dikembangkan, tim berharap bisa menawarkan dan menjual sistem buatan mereka untuk membersihkan sampah luar angkasa dalam berbagai bentuk dan ukuran. "Badan luar angkasa merasa perlu untuk menjadikan ini sebagai pertimbangan dan persiapan untuk membersihkan barang yang telah mereka lontarkan ke luar angkasa. Kami ingin menjadi perintis di area ini," kata Direktur Swiss Space Center, Volker Gass.

Senada dengan Volker Gass, Muriel Richard pun mengatakan sistem CleanSpace One yang terbilang murah ini diharapkan bisa membantu pengembangan pembersihan sampah luar angkasa. "Ini bukan pembangunan jutaan, tapi ini pembangunan dengan level yang berbasis di universitas," tuturnya.

Menurut astronot dan profesor di EPFL, Claude Nicollier, sampah luar angkasa memang menjadi permasalahan besar yang kerap dianggap sepele, sama seperti pemanasan global. "Ada kesamaan dari dua permasalahan itu, jika kita tidak melakukan apa-apa, kita memiliki masalah besar di masa depan," ujarnya.
Read More - Penyapu sampah Luar Angkasa

Kamis, 02 Februari 2012

Mulok XII-A2

KOMPOS: Dari Tanah Kembali Ke Tanah
 (gambar darii google.com))
Catatan: Bahan ini digunakan untuk menjelaskan kompos pada petani, pekebun, atau masyarakat awam. Dibuat dengan bahasa yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh petani. Semoga bermanfaat.

Apa itu kompos?
Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau. Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman.

Apa manfaat kompos?
Kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

Apa saja yang bisa dibuat kompos?
Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos. Ada bahan yang mudah dikomposkan, ada bahan yang agak mudah, dan ada yang sulit dikomposkan. Sebagian besar bahan organik mudah dikomposkan. Bahan yang agak mudah alias agak sulit dikomposkan antara lain: kayu keras, batang, dan bambu. Bahan yang sulit dikomposkan antara lain adalah kayu-kayu yang sangat keras, tulang, rambut, tanduk, dan bulu binatang.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang ‘setengah matang’ juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai ‘matang’ agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Bagaimana cara membuat kompos yang cepat, mudah, dan murah?
Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.
Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan. Akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.
Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

Bagaimana cara penggunaan kompos?
Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain.
link: http://isroi.wordpress.com/2008/11/1...nah/#more-1140
Read More - Mulok XII-A2

Kamis, 26 Januari 2012

Zaman semakin maju, begitu pula dengan cara pikir kawula remaja. Para pemuda zaman sekarang sangatlah kritis terhadap segala sesuatu yang terjadi disekitar mereka. Namun, kebanyakan dari mereka justru mengadopsi budaya barat dalam kehidupan mereka.
Aku barusan browsing tentang dunia remaja. Eee... Nemu artikel ini.:)
Semoga bermanfaat yah_.....:)

Pacaran, Perlukah

Oleh: Jalaluddin Sayuti
Dulu pacaran dianggap tabu oleh masyarakat. Pasangan remaja lawan jenis yang kedapatan berdua-duaan dianggap aib. Masyarakat masa kini sudah tak lagi peduli dengan urusan pergaulan lawan jenis.
Masa remaja adalah masa paling indah dalam perjalanan hidup anak manusia. Banyak hal terjadi dalam masa transisi diri menuju kedewasaan ini. Simaklah pengakuan Dewi (16) yang menganggap pacaran sebagai salah satu ciri untuk menjadi orang dewasa. “Ya, identitas remaja adalah pacaran,” ungkap pelajar sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta ini. “Kalo engga pacaran, hidup engga indah,” imbuhnya.
Bukan hanya Dewi, tapi ribuan remaja telah mempercayai pacaran sebagai tradisi. Remaja tidak pacaran, berarti kuper (kurang pergaulan). Begitu anggapan mereka.
Biasanya, awal masa pacaran terjadi ketika remaja masuk dalam tahap pubertas. Atau ketika remaja mengalami perkembangan fisik diawali terjadinya menstruasi bagi anak perempuan atau mimpi basah pada anak laki-laki. Tapi tak sedikit anak-anak “bau kencur” yang belum puber pun ikut-ikutan tradisi pacaran.
Secara bahasa, kata “pacaran” sejauh ini belum terdefinisikan secara baku. Karena motif dan bentuk pacaran yang marak di masyarakat bermacam-macam. Dosen Psikologi Remaja Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Zarina Akbar M.Psi, berpendapat bahwa pacaran adalah suatu hubungan yang di dalamnya terdapat sebuah komitmen dan proses saling mengenal.
Kamus Bahasa Kontemporer karya Peter Salim dan Yenny Salim, membatasi pacaran sebagai sikap intimewa kepada lawan jenis yang tetap disertai rasa kasih. Sayangnya, saat ini dalam pergaulan masyarakat justru banyak berkembang pacaran malah yang tanpa tujuan, apalagi pasangan tetap. Marak terjadi HTS, atau hubungan tanpa status, komitmen, maupun tujuan positif melangkah ke jenjang pernikahan yang disyariatkan.
Zarina miris melihat ironi pacaran remaja Indonesia masa kini. Bangsa yang dulu dikenal dengan nuansa ketimurannya, kata Zarina, kini telah berputar haluan ke arah budaya Barat yang didominasi hal-hal kurang relevan dengan budaya asli bangsa ini. “Pacaran pada remaja saat ini bukan sebatas tren, tapi budaya,” ungkap Zarina kepada Majalah Qalam.
Banyak motif seorang remaja berpacaran. Menurut Zarina, umumnya ada dua faktor yang banyak mendorong mereka berpacaran, yaitu internal dan ekstrenal. Faktor internal berasal dari dorongan diri remaja itu sendiri, dan faktor eksternal dipengaruhi oleh teman-temannya. Faktor terakhir paling banyak mempengaruhi remaja untuk melakukan pacaran.
Magister psikologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini menilai, secara psikologis, tren pacaran remaja masa kini sudah menjurus ke arah budaya permisif yang sangat berbahaya. Pasangan yang berpacaran bukan hanya ingin “mengenal” kepribadian pasangannya, tapi harus mengenal “luar-dalam” fisik masing-masing. Ibarat membeli sepatu, tak hanya bagian luar yang harus dirasakan, bagian dalamnya juga harus “dicoba”.
Apa penyebabnya Menurut Zarina faktor keterbukaan media yang tidak disikapi bijaksana, internalisasi budaya luar, ditambah kian lemahnya kontrol masyarakat membuat tren negatif ini kian tak terbendung.
Zarina mencontohkan, zaman dulu pacaran dianggap tabu oleh masyarakat. Pasangan remaja lawan jenis yang kedapatan berdua-duaan dianggap aib oleh masyarakat. Beda dengan masyarakat pada masa kini yang sudah tak lagi peduli dengan apapun yang terjadi dalam pergaulan lawan jenis.

sumber : http://majalahqalam.com/artikel/artikel-remaja/pacaran-perlukah/
Read More -